NUBIC,.Banjarmasin, 27 April 2017 – Kementerian Perdagangan memastikan ketersediaan stok barang pokok (bapok) aman dan harga stabil di Banjarmasin, Kalimantan Selatan menjelang puasa dan Lebaran 2017/1438H.

Pasar lain yang dikunjungi Arlinda yaitu Pasar Sederhana, Pasar Kalindo, dan Pasar Harum Manis. Kunjungan kerja ini merupakan kunjungan koordinasi lanjutan usai memantau kondisi stok dan harga bapok di Pekanbaru, Riau pada Rabu minggu lalu (20/4).
“Kementerian Perdagangan melakukan koordinasi secara intensif dengan Pemerintah Daerah di seluruh Indonesia untuk mengantisipasi melonjaknya permintaan barang kebutuhan pokok secara nasional menjelang puasa dan Lebaran 2017/1438H. Dari hasil pantauan di Banjarmasin, dipastikan stok bapok cukup, distribusi lancar, dan harga stabil. Masyarakat tidak perlu resah,” jelas Arlinda.
Dari pemantauan di Pasar Induk Antasari (Sentra) tercatat harga beras Rp9.000-Rp13.000/liter, gula Rp12.500/kg, minyak goreng Rp11.000-Rp12.000/liter, daging sapi Rp120.000-Rp130.000/kg, daging ayam Rp 30.000/kg, cabe merah keriting Rp28.000/kg, dan bawang merah Rp28.000/kg. Khusus untuk cabe rawit merah, harga terpantau turun drastis dari sebelumnya Rp110.000/kg menjadi Rp40.000/kg dikarenakan adanya panen besar di lima kabupaten.
“Hasil pemantauan harga menunjukkan tidak ada gejolak harga bapok di Pasar Induk Antasari, walaupun harga daging masih berada di kisaran Rp120.000-Rp130.000/kg,” tandas Arlinda.
Sementara itu, di Pasar Sederhana tercatat harga beras Rp10.000-Rp12.000/kg, gula Rp12.500/kg, minyak goreng Rp11.000/liter, daging sapi Rp120.000-Rp.130.000/kg, daging ayam Rp29.000/kg, cabe merah keriting Rp29.000/kg, dan bawang merah Rp29.000/kg.
Di Pasar Kalindo terpantau harga beras Rp10.000-Rp12.000/kg, gula Rp12.500/kg, minyak goreng Rp11.000/liter, serta daging ayam Rp28.000/kg. Sedangkan di Pasar Harum Manis terpantau harga bawang merah Rp20.000/kg untuk pembelian dalam partai besar.
“Tidak ada perbedaan harga barang kebutuhan pokok yang signifikan dari Pasar Sederhana dan Pasar Kalindo,” jelas Arlinda.
Usai blusukan ke pasar rakyat, Arlinda menghadiri Rapat Koordinasi dengan Staf Ahli Gubernur Bidang Ekonomi dan Pembangunan Gusti Yanuar Noor Rifa’i yang mewakili Gubernur Kalimantan Selatan. Pada rakor tersebut, Gusti Yanuar menyampaikan arahan Gubernur Kalimantan Selatan kepada seluruh peserta rakor, antara lain Kepala Dinas Perdagangan Provinsi Kalimantan Selatan, dan para Pejabat Dinas Instansi Terkait Provinsi dan Kabupaten Kota, Kepala Perum Bulog Divre Kalimantan Selatan, serta para pelaku usaha dan distributor barang kebutuhan pokok dan barang penting.
Dalam rakor tersebut, Arlinda menyampaikan ketersediaan pasokan yang cukup, lancarnya distribusi, dan harga yang stabil di Kalimantan Selatan dapat dicapai dengan komitmen dan koordinasi yang baik antara Kementerian Perdagangan dengan Pemerintah Provinsi.
"Sudah menjadi tugas kita agar masyarakat dapat memperoleh barang kebutuhan pokok dengan harga terjangkau. Kami mengapresiasi semangat dan komitmen Gubernur Kalimantan Selatan dan jajarannya dalam menjaga stok dan mengendalikan harga barang kebutuhan pokok yang merupakan tujuan kita bersama," jelas Arlinda.
Dalam rakor tersebut, khusus kepada para pelaku usaha, Arlinda juga secara tegas melarang melakukan penimbunan barang kebutuhan pokok karena melanggar Peraturan Presiden No. 71 tahun 2015. “Penting bagi Pemerintah Daerah untuk memastikan pelaku usaha tidak melakukan penimbunan dan spekulasi harga. Pelaku usaha yang melanggar ketentuan harus diberikan tindakan tegas dan sanksi baik administratif maupun pidana sesuai dengan ketentuan yang berlaku," tegasnya.
Usai rakor, Arlinda didampingi Kepala Perum Bulog Divre Kalimantan Selatan Dedi Supriady mengunjungi Gudang Bulog Baru (GBB) Landu. Di gudang tersebut tersedia stok beras sebanyak 4.750 ton. Jumlah ini cukup untuk lima Kabupaten dalam tujuh bulan ke depan. Namun secara total, Bulog Divre Kalimantan Selatan memiliki stok beras sebanyak 18.159 ton. Jumlah ini cukup untuk memenuhi kebutuhan hingga Desember mendatang.
"Pasokan beras di Kalimantan Selatan dipastikan aman hingga puasa dan Lebaran 2017. Dengan jumlah stok yang ada saat ini, maka ketahanan pangan mencapai delapan bulan ke depan, atau hingga Desember," jelas Arlinda.
Selain itu, lanjut Arlinda, di gudang Bulog Divre Kalimantan Selatan juga tersedia 1.677,34 ton gula pasir nonkomersial.
Di sela-sela kunjungan kerja ini Arlinda juga menghadiri peluncuran Pasar Murah yang berlangsung di halaman kantor Gubernur di Banjarmasin. Peluncuran Pasar Murah dilakukan oleh Gubernur Kalimantan Selatan. Sebanyak 49 pelaku usaha ambil bagian dalam Pasar Murah ini.
Pantau Implementasi Komitmen Ritel Modern
Pantau Implementasi Komitmen Ritel Modern
Pada hari yang sama, Arlinda melakukan pemantauan ke ritel modern, yaitu Hypermart dan Giant Express di Kota Banjarmasin. Pemantauan dilakukan untuk memastikan komitmen ritel modern atas penjualan gula di tingkat harga eceran tertinggi (HET) Rp12.500/kg, minyak goreng Rp11.000/liter, dan daging sapi beku dengan harga maksimal Rp 80.000/kg.
Pemantauan ini merupakan tindak lanjut dari penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) dengan distributor gula, minyak goreng, dan daging sapi beku yang difasilitasi Kementerian Perdagangan pada pada 4 April 2017.
Arlinda menyampaikan, hasil pantauan di Hypermart dan Giant Express menunjukkan kedua ritel modern ini sudah melakukan penjualan gula, minyak goreng, dan daging sapi beku sesuai dengan kebijakan HET yang ditetapkan Pemerintah.
“Namun, pada saat pantauan dilakukan, stok minyak goreng di Hypermart kosong. Yang menarik, minyak goreng yang dijual sesuai HET di Giant Epress dikemas dengan kemasan premium,” imbuh Arlinda.
Arlinda mengapresiasi komitmen pelaku usaha ritel modern dalam menyediakan barang kebutuhan pokok yang terjangkau masyarakat menjelang hari besar keagamaan.
Distributor Barang Wajib Daftar
Dalam kesempatan yang sama, Arlinda juga menyosialisasikan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 20/M-DAG/PER/3/2017 Tentang Pendaftaran Pelaku Usaha Distribusi Barang Kebutuhan Pokok. Selain sosialisasi pada rakor, Arlinda juga mengunjungi dua distributor, yaitu Koperasi Harum Manis dan PT. Wira Pangan Sentosa. Di Koperasi Harum Manis tersedia stok gula dan tepung terigu, sementara di PT. Wira Pangan Sentosa tersedia stok gula, tepung terigu, minyak goreng, dan kedelai.
Di dalam ketentuan Permendag tersebut, setiap pelaku usaha distribusi yang memperdagangkan barang kebutuhan pokok (baik distributor, sub distributor dan agen) wajib memiliki Tanda Daftar Pelaku Usaha Distribusi (TDPUD) Barang Kebutuhan Pokok yang didaftarkan ke Kementerian Perdagangan secara online dan tidak dipungut biaya. Selain itu, pelaku usaha distribusi terdaftar wajib melaporkan pengadaan, pendistribusian/penyaluran, dan jumlah stok di gudang setiap bulan.
“Ketentuan Pendaftaran pelaku usaha barang kebutuhan pokok yang juga merupakan bentuk implementasi dari Perpres Nomor 71 Tahun 2015, bertujuan mengoptimalkan pengendalian dan distribusi barang kebutuhan pokok karena pemerintah dapat memonitor pergerakan stok di tingkat distributor. Ketentuan ini juga tidak akan memberatkan pelaku usaha karena perizinan dilakukan secara online dan tidak dipungut biaya,” ungkap Arlinda.
Pada Permendag tersebut juga diatur bahwa pendaftaran dilakukan secara online melalui Sistem Informasi Perizinan Terpadu (SIPT) atau secara manual melalui Unit Pelayanan Terpadu Perdagangan I. Selanjutnya, setiap pelaku usaha distribusi yang telah terdaftar wajib menyampaikan laporan pengadaan dan penyaluran barang kebutuhan pokok dan/atau barang penting yang diperdagangkan ke Dirjen Perdagangan Dalam Negeri (PDN) melalui SIPT paling lambat tanggal 15 bulan berikutnya.
“Di dalam ketentuan tersebut juga diatur apabila Pelaku Usaha Distribusi tidak melakukan pendaftaran maka dapat dikenakan sanksi Rekomendasi pencabutan izin usaha oleh pejabat penerbit. Sedangkan apabila Pelaku Usaha Distribusi Terdaftar tidak menyampaikan laporan, akan dilakukan pembekuan Tanda Daftar paling lama 30 hari kerja oleh pejabat penerbit,” tegasnya.
Partisipasi TEI dan CAEXPO 2017
Partisipasi TEI dan CAEXPO 2017
Pada kesempatan tersebut Arlinda juga mengajak para pelaku usaha di Kalimantan Selatan untuk berpartisipasi dalam Trade Expo Indonesia (TEI) ke-32. TEI akan dilaksanakan pada 11-15 Oktober 2017 mendatang di Indonesia Convention Exhibition (ICE) di BSD City, Banten. Pameran dagang terbesar di Indonesia ini ditargetkan diikuti 1.100 ekshibitor dan dikunjungi 16.000 orang dari seluruh dunia. Target transaksi diperhitungkan mencapai USD 1,1 miliar.
Selain itu, Arlinda juga mengajak para pelaku usaha untuk berpartisipasi pada pameran China-ASEAN Expo (CAEXPO) ke-14 yang berlangsung pada 12-15 September 2017 mendatang di Nanning, China."Keikutsertaan Provinsi Kalimantan Selatan secara aktif dalam kegiatan promosi dagang tentunya akan membantu pencapaian target peningkatan ekspor nonmigas Indonesia tahun 2017 sebesar USD 138,7 juta atau meningkat sebesar 5,63% dari tahun 2016 yang lalu," tandas Arlinda. @AD
Posting Komentar