Boven Digoel,
Papua- Tanah yang kering dan tandus, merupakan tantangan tersendiri bagi Satgas
Pamtas Yonif Raider 500/Sikatan dalam memperkuat ketahanan dan pangan di
wilayah perbatasan.
Namun, hal itu
bukanlah hambatan bagi prajurit di bawah kepempimpinan Letkol Inf Shidik
tersebut, untuk terus mewujudkan ketahanan pangan di daerah perbatasan antara
Indonesia-Papua Nugini.
Lettu Inf M Rayhan
menuturkan, dirinya mulai menerapkan metode hidroponik. Metode itu, dinilai
sangat ampuh jika diterapkan di lahan pertanian yang tandus. “Metode penanaman
itu, cukup dengan menggunakan media air, dan sedikit tambahan nutrisi yang
nantinya dialirkan melalui pipa,” kata Danki A Satgas Pamtas Raider 500/Sikatan
ini. Rabu, 16 Mei 2018 siang.
Rayhan meyakini jika
metode tersebut bakal berhasil. Sebab, kata dia, metode tersebut sudah pernah
diterapkannya di Boven Digoel, tepatnya di pos KM 116 yang merupakan wilayah
perbatasan langsung antara Indonesia-Papua Nugini.
“Sudah pernah kita
terapkan sebelumnya, hasil panennya pun bagus dan layak untuk di konsumsi,”
terangnya.
Danki A Satgas Pamtas
ini berharap, metode penanaman yang di sosialisasikannya kepada para warga
perbatasan saat ini, akan membawa dampak positif. Terlebih dalam segi
mempertahankan, sekaligus meningkatkan swasembada ketahanan dan pangan di
wilayah perbatasan.
“Di samping mendukung
program Pemerintah, upaya ini juga sudah menjadi tugas pokok kami sebagai
Satgas Pamtas,” katanya.







Posting Komentar