Jakarta, Nusantara Bicara -- PT Bank Amar Indonesia Tbk (“Amar Bank”, BEI: AMAR) mencatatkan pertumbuhan positif pada kuartal pertama 2025 dengan laba bersih Rp67,5 miliar atau naik 38,1% secara tahunan (YoY). Ini merupakan laba tertinggi sepanjang perjalanan 11 tahun Amar Bank. Tahun ini, Amar Bank juga kembali membagikan dividen tunai sebesar Rp95,47 miliar atau Rp5,30 per lembar saham, sebagai wujud apresiasi atas kepercayaan pemegang saham. Hal ini disampaikan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan Paparan Publik di Jakarta, Selasa (17/6).
Sebagai bank digital yang melayani segmen ritel dan UMKM, Amar Bank mencatat tonggak penting dalam perjalanannya selama 11 tahun dengan pencapaian keuangan yang mengesankan, pertumbuhan berkelanjutan, dan komitmen kuat terhadap inklusi keuangan. “Dalam kurun waktu lebih dari satu dekade, Amar Bank telah berkembang menjadi salah satu pemain utama di sektor perbankan digital Indonesia. Tahun 2024 menjadi bukti nyata dari pertumbuhan konsisten tersebut,” ujar Presiden Direktur Amar
Bank Vishal Tulsian.
“Dengan kinerja solid di tahun 2024 dan momentum positif di awal 2025, kami yakin dapat mempertahankan pertumbuhan berkelanjutan sepanjang tahun ini. Fokus kami di tahun 2025 tertuju pada perluasan akses keuangan bagi UMKM, penguatan integrasi Embedded Banking (EB), serta peningkatan efisiensi operasional melalui inovasi digital. Kami tidak hanya membangun bank digital—kami membangun masa depan inklusi keuangan yang lebih merata di Indonesia,” tambah Vishal.
Pada Q12025, pendapatan bunga bersih Amar Bank tumbuh 19,06%, menopang total pendapatan operasional yang mencapai Rp463,7 miliar atau naik 22,88% dibanding periode yang sama tahun 2024.
Rasio profitabilitas pun menunjukkan tren positif dengan ROA sebesar 6,94% dan ROE sebesar 8,13%, mencerminkan efisiensi dan pengelolaan modal yang semakin baik.
Portofolio kredit Amar Bank tumbuh sehat sebesar 15,83% YoY dengan rasio kredit bermasalah (NPL) tetap rendah di level 1,48%. Efisiensi operasional turut meningkat, tercermin dari penurunan rasio BOPO menjadi 81,79%. Didukung oleh struktur permodalan yang kokoh, Amar Bank mencatat rasio Capital Adequacy Ratio (CAR) sebesar 121,6%, LCR sebesar 3.860%, dan NSFR sebesar 163%, jauh melampaui batas minimum regulasi dan menegaskan posisi keuangan yang sangat solid untuk ekspansi berkelanjutan.
Dalam paparan publik tahunan di Jakarta, perseroan menjelaskan berbagai strategi di 2025 untuk mencapai pertumbuhan positif. Strategi tersebut difokuskan pada inovasi teknologi untuk memberikan solusi keuangan yang cepat dan aman bagi nasabah, serta didukung oleh modal bank yang kuat yang ditunjukkan dari CAR yang tinggi untuk dapat terus melakukan ekspansi.
Senior Vice President of Finance Amar Bank David Wirawan menekankan bahwa prinsip kehati-hatian dalam penyaluran kredit serta manajemen biaya yang efisien menjadi pendorong utama pertumbuhan ini. “Kinerja keuangan Amar Bank di kuartal pertama 2025 mencerminkan eksekusi strategi yang disiplin dengan berfokus pada pertumbuhan berkelanjutan. Laba bersih meningkat signifikan, efisiensi operasional terus membaik, dan rasio keuangan kami tetap sangat sehat. Dengan kombinasi fundamental yang kuat dan inovasi digital yang terus dikembangkan, kami optimistis dapat mempertahankan tren pertumbuhan positif hingga akhir tahun,” ungkap David.
David menambahkan bahwa Amar Bank terus memperluas penyaluran kredit yang bertanggung jawab, khususnya bagi segmen UMKM dan ritel, guna meningkatkan akses keuangan yang lebih merata bagi masyarakat. “Di sisi likuiditas, kami mengoptimalkan penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) serta terus mendorong peningkatan rasio CASA. Efisiensi operasional pun menjadi prioritas, yang kami wujudkan melalui pemanfaatan teknologi,” jelas David. Selain itu, Amar Bank juga akan tetap fokus dalam mendukung dan memberdayakan UMKM dengan menyasar sektor-sektor yang potensial, termasuk industri kreatif di Indonesia. Baru-baru ini, Amar Bank menjadi mitra utama untuk penyelenggaraan Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF) Market 2025.
Amar Bank menawarkan tiga layanan perbankan digital inovatif: aplikasi Amar Bank, Tunaiku, dan Embedded Banking. Aplikasi Amar Bank adalah bank cerdas berbasis cloud yang hanya tersedia di mobile, dilengkapi teknologi AI untuk pengalaman yang lebih personal. Tunaiku menyediakan pinjaman tanpa agunan hingga Rp30 juta dengan proses cepat dan bunga kompetitif, khusus bagi masyarakat underbanked dan unbanked. Sementara itu, layanan Embedded Banking memungkinkan akses layanan perbankan langsung di platform mitra, sehingga lebih praktis dan menjangkau lebih banyak pengguna.
***
Tentang Amar Bank
PT Bank Amar Indonesia Tbk. atau Amar Bank adalah bank digital Indonesia. Didirikan pada tahun 1991, diluncurkan kembali menjadi Amar Bank pada tahun 2015, sejak itu bank telah mengalami transformasi digital yang signifikan untuk menjadi salah satu pelopor lembaga fintech melalui platform pinjaman digital Tunaiku, yang telah memenangkan berbagai penghargaan. Diluncurkan pada tahun 2014, Tunaiku adalah platform pinjaman digital berbasis aplikasi pertama di Indonesia yang memanfaatkan big data dan analitik prediktif untuk melayani populasi yang tidak memiliki rekening bank dan kurang terlayani di Indonesia, dan terus menjadi produk unggulan Amar Bank.
Tunaiku memberikan pinjaman pribadi kepada individu dan UMKM. Aplikasi diproses dan disetujui dalam waktu 24jam. Amar Bank (kode saham: AMAR) tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Pada tahun 2020, Amar Bank meluncurkan aplikasi perbankan digital, bank cerdas khusus seluler berbasis cloud pertama di Indonesia, yang mengadopsi teknologi baru AI untuk mendorong kebiasaan menabung yang baik sambil meningkatkan disiplin untuk kontrol keuangan pribadi yang lebih baik.(PS)
Posting Komentar