www.nusantarabicara.co

www.nusantarabicara.co
Media Perjuangan Penerus Cita-cita "The Founding Fathers" Bangsa Indonesia
Diberdayakan oleh Blogger.
Latest Post

Satgas Yonif Para Raider 501 Kostrad, Tidak Ada Toleransi Untuk Narkoba

Written By Nusantara Bicara on 31 Agu 2018 | Agustus 31, 2018

 
Dalam melaksanakan tugas Pengamanan Perbatasan (Pamtas) RI-PNG, Satgas Yonif Para Raider 501 Kostrad bukan hanya menjaga dan mengamankan patok batas Negara Indonesia saja. Tetapi juga mengamankan wilayah Perbatasan dari tangan tangan jahil oknum yang tidak bertanggung jawab yang ingin mengganggu stabilitas keamanan di wilayah Papua, termasuk di dalamnya masalah Narkoba.

Dalam kegiatan sweeping serentak yang digelar tadi malam (29/8), Satgas Yonif Para Raider 501 Kostrad Pos Nafri berhasil mengamankan seorang oknum Pemuda berinisial YB (24 tahun) yang kedapatan membawa 1 paket ganja kering siap edar seberat 200 gram. Saat terjaring sweeping, tersangka YB sedang mengendarai sebuah sepeda motor dari arah Abepura menuju Keerom.

Saat dimintai keterangan, YB yang berdomisili di wilayah Abepantai, Kec. Abepura, Kota Jayapura mengaku bahwa barang haram tersebut ia dapat dari seorang temannya berinisial GM yang juga tinggal di wilayah Abepantai. YB juga mengaku, barang haram tersebut rencananya akan ia gunakan bersama teman temannya di wilayah Koya Timur, Distrik Muara Tami, Jayapura.

Sementara itu, Pos Pitewi yang juga menggelar sweeping malam hari di depan Pos Pitewi, Kampung Pitewi, Distrik Arso Timur, Kab. Keerom berhasil mengamankan seorang oknum pemuda berinisial HP (26 tahun) Seorang warga Kampung Kriko, Distrik Arso Timur, Kab. Keerom yang dalam kondisi mabuk membawa ganja seberat 100 gram.

Berawal dari laporan warga bahwa ada seorang pemuda yang sedang mabuk dan membuat keributan di Kampung Pikere. Mendapat laporan tersebut, beberapa personel Pos Pitewi yang sedang melaksanakan sweeping segera memeriksa kebenaran dari laporan warga tersebut.

Setelah tiba di Kampung Pikere, personel Pos Pitewi langsung mengamankan dan membawa HP ke Pos Pitewi. Melihat gelagat yang mencurigakan dari HP, personel Pos Pitewi pun kembali ke Kampung Pikere dan memeriksa tempat HP berbuat keributan tadi. Tak butuh waktu lama, personel Pos Pitewi menemukan sebuah tas berwarna hitam yang berisi pakaian dan ganja seberat 100 gram.

Saat ini baik kedua tersangka beserta barang bukti telah diserahkan ke pihak Kepolisian. Tersangka YB diserahkan ke Polsek Abepura, sedangkan tersangka HP diserahkan ke Pos Polisi (Pospol) Arso Timur.

Aiptu Samuel Dogopia selaku pihak Kepolisian dari Polsek Abepura mengucapkan terima kasih banyak kepada Pos Nafri atas dedikasinya menjaga dan mengamankan wilayah Perbatasan, khususnya wilayah Kampung Nafri dari bahaya Narkoba. Aiptu Samuel juga menuturkan apabila diizinkan, pihaknya ingin melaksanakan sweeping gabungan bersama pihak Satgas 501, mengingat maraknya kasus narkoba di wilayah Abepura ini.

Luar Biasa, Perjuangan Pantang Menyerah Atlet Judo Indonesia di Asian Games 2018

Kita patut berbangga dan mengapresiasi perjuangan atlet-atlet Judo Indonesia yang berlaga di ajang Asian Games XVIII.Walau hasilnya belum memuaskan, dengan perjuangan sungguh-sungguh, tak kenal lelah dan tak gentar terhadap lawan disuguhkan para pejudo di arena pertandingan.

Semangat pantang menyerah ini diperlihatkan pejudo putri Indonesia, Ni Kadek Anny Pandini sampai mengalami dislokasi (lepas persendian) ketika berhadapan dengan pejudo putri asal Kazakhstan, Sevara Nishanbayev, Kamis (30/8/2018).

Setelah peristiwa itu, Ni Kadek dibawa ke Rumah Sakit Mintoharjo Angkatan Laut untuk dilakukan perawatan intensif. 

Saat dikonfirmasi, Wakil Ketua Umum Pengprov Persatuan Judo Seluruh Indonesia (PJSI) Bali, Nengah Sudiartha membenarkan hal itu. Hanya dia melurusakan kondisi Anny yang sebenarnya. Anny yang sebelumnya dikabarkan patah tangan kanan, menurut Sudiartha ternyata hanya dislokasi (lepas persendian).

“Kalau cedera memang ya, tapi bukan patah tangan. Ada indikasi Anny sengaja dicederai lawannya, karena terjadi bukan saat bantingan atau terjatuh, namun dalam posisi saling mau membanting,” ungkap Sudiartha seraya menambahkan, saat Anny hendak melakukan bantingan, justru lawannya (Sevara) menarik tangan kanan Any dan menjepit, sehingga terjadilah dislokasi tersebut,”imbuhnya. 

”Ya, semoga Anny cepat sembuh setelah ditangani sementara di RS Angkatan Laut,”ujar Nengah Sudiartha.

Tim medis Rumah Sakit Mintoharjo Angkatan Laut dr. Anik N, Sp.Rad mengatakan, setelah dilakukan pemeriksaan MRI, sela sendi tidak menyempit dengan permukaan sendi yang memberikan intensitas signal yang baik. “Bentuk dan intensitas signal tulang-tulang pembentuk elbow joint lainnya tampak normal,”tegasnya.

Ni Kadek Anny Pandini yang turun di kelas 57 kg tampil percaya diri pada awal pertandingan melawan pejudo putri asal Kazakhstan itu. Meski demikian, dia pada akhirnya belum mampu memberikan kemenangan, tapi semangat heroiknya patut kita apresiasi. 

Informasi terkini, walau tangannya masih diperban, Pejudo  yang juga merupakan anggota Kodam IX/Udayana ini sudah keluar dari rumah sakit dan sudah berada di GOR lagi bersama rekan-rekannya. “Kehadiran Ni Kadek akan menjadi pemicu semangat bagi atlet judo lainnya yang akan bertanding,”ujar rekannya Ardelia, Jumat (31/8/2018).

Sementara itu, Pejudo Indonesia lainnya Serda (K) Ardelia Yuli Fradivtha yang sebelumnya lebih dulu bertanding juga harus mengakui keunggulan judoka Jepang Nami Nabekura pada babak perempat final Asian Games 2018 kelas-63 kg putri di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Kamis, dengan nilai ippon.

Padahal sebelumnya Ardelia telah secara mulus mengalahkan judoka Nepal Phupu Lhamu Khatri di babak 16 besar dengan nilai waza-ari.

Di tempat terpisah, Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi tetap optimis para atlet Judo Indonesia mampu memberikan hasil yang terbaik dalam mendulang medali. “Ya, luar biasa semangatnya, itu yang pertama kita akui. Menang kalah itu nomor dua, tapi semangatnya luar biasa,”ujarnya.

"Masih ada waktu, masih ada hari untuk terus meraih medali emas lagi. Mari kita terus men-support seluruh atlet yang bertempur di medan perang olahraga ini sampai titik darah penghabisan," ucap Menpora.

Imam Nahrowi melihat Inilah bukti atlet berjuang habis-habisan. Bagi yang belum berhasil jangan sekali-kali disinggung perasaannya. “Di hati mereka, saya yakin, tak ada secuilpun keinginan untuk kalah,"pungkasnya.

Selain Ni Kadek Anny dan Ardelia Yuli, atlet TNI AD yang masih diterjunkan dalam arena Judo Asian Games 2018 yaitu Serda Horas Manurung di kelas-90 kg dan Serda (K) Vika Irma Safitri di kelas 78 Kg. Keduanya akan bertanding di kelas 90 kg dan 78 Kg.

Presiden Jokowi Berangkatkan Pasukan Perdamaian Indonesia ke Kongo dan Lebanon

Presiden Joko Widodo pada Jumat pagi, 31 Agustus 2018, mengunjungi Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian TNI, di Sentul, Kabupaten Bogor. Kedatangan Presiden tersebut untuk melepas satuan tugas batalion gerak cepat dan satuan tugas maritim TNI yang masing-masing akan diberangkatkan ke Kongo dan Lebanon dalam rangka misi perdamaian.

Didampingi oleh Menkopolhukam Wiranto, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto. Kepala Negara tiba di lokasi pada pukul 09.05 WIB. Selanjutnya, Presiden bertindak sebagai inspektur upacara pelepasan kontingen perdamaian Indonesia.

"Hari ini Indonesia berbangga. Bukan hanya bangga atas prestasi para atlet kita di Asian Games. Bukan hanya bangga atas 30 medali emas yang mereka raih sampai hari ini. Tetapi Indonesia juga bangga akan melepas Kontingen Garuda untuk misi perdamaian di Republik Demokratik Kongo dan Lebanon," ujar Presiden kepada 960 personel dari dua satuan tugas yang akan diberangkatkan.

Menurut Presiden, Indonesia memiliki sejarah panjang dalam upaya menjaga perdamaian dunia. Kontingen perdamaian Garuda, di bawah bendera perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), telah mengambil peran ketika terjadi pergolakan di Gurun Sinai pada 1957.

Sejak saat itu, Indonesia telah mengirimkan lebih dari 38.000 pasukan penjaga perdamaian PBB. Indonesia pun kini masuk dalam jajaran 10 besar negara pengirim pasukan perdamaian.

"Dengan keberangkatan hari ini maka pasukan Indonesia yang bertugas (secara bersamaan) saat ini berjumlah 3.532 personel. Artinya, kita telah mencapai 88,3 persen dari target 4.000 personel yang kita canangkan. Saya instruksikan agar target 4.000 segera tercapai," imbuhnya.

Sebelumnya, melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2018, pemerintah berupaya untuk turut serta menjaga ketertiban dunia dengan mengirimkan 4.000 pasukan perdamaian hingga tahun 2019 mendatang. Pasukan-pasukan tersebut akan ditempatkan di wilayah penugasan PBB.

"Kontribusi Indonesia tidak terbantahkan. Indonesia memiliki kredensial, rekam jejak, dan sejarah panjang. Sekali lagi, ini adalah kepercayaan terhadap bangsa Indonesia sekaligus amanah yang harus kita pikul dan tunaikan bersama," tuturnya.

Selain itu, Presiden Joko Widodo menyatakan rasa bangganya kepada para pasukan TNI karena dalam menjalankan tugasnya kontingen Garuda menggunakan produk strategis buatan dalam negeri. Hal ini sekaligus menjadi bukti keandalan alutsista buatan Indonesia.

"Ini sekaligus menjadi etalase bagi keandalan produk industri strategis Indonesia," ucapnya.

Untuk diketahui, mengutip siaran pers Pusat Penerangan Mabes TNI pada 31 Agustus 2018, keberangkatan 850 personel satuan tugas batalion gerak cepat ke Kongo dan 120 (10 di antaranya berangkat mendahului) personel satuan tugas maritim TNI ke Lebanon merupakan penugasan berskala besar yang pertama bagi Indonesia.

Partisipasi Indonesia pada misi pemeliharaan perdamaian PBB ini juga menjadi salah satu rekam jejak yang menjadi pertimbangan bagi terpilihnya Indonesia sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB periode 2019-2020. Indonesia akan memulai keanggotaannya pada tanggal 1 Januari 2019.

Willem Burung : Jangan Sampai Bahasa Di Papua Punah.


Fungsi bahasa (linguistik) dalam suatu komunitas maupun dalam konteks suatu daerah merupakan hal yang sangat penting dalam keragaman budaya suatu negara. 

Dr. Willem Burung, seorang putra Papua yang telah meraih gelar Doktor dari Universitas Oxford, membahas tentang hal ini dalam seminar dan diskusi yang diadakan oleh Oxford Society of Indonesia di Hotel Sangli-La,  Jakarta Kamis (30/8/2018).

Umumnya orang memandang linguistik sebagai disiplin ilmu yang berkaitan dengan hal belajar-mengajar dan atau menerjemah-menafsirkan bahasa asing.

 Ternyata pemahaman seperti ini tidak benar.  Linguistik adalah sebuah studi ilmiah tentang bahasa manusia. Seorang linguis bekerja dengan menganalisis struktur bahasa sesuai pemakaian bahasa seturut penutur jati/native speakers. 

Aspek-aspek linguistik yang dipelajari seorang linguis diantaranya properti bunyi (fonetik), struktur bunyi (fonologi), struktur kata (morfologi), struktur klausa (sintaksis), struktur kalimat (sintaksis), analisis semantik, dan analisis pragmatik. Dalam acara ini Dr. Willem menjelaskan aspek-aspek diatas beserta contoh-contoh nyata yang menarik.

"Kita mungkin sulit membayangkan kalau bahasa yang kita pakai akan punah, tapi pada kenyataanya, sebuah bahasa dapat saja mengalami kepunahan. Punahnya suatu bahasa dapat disebabkan oleh berbagai faktor," jelas Willem Burung.

Faktor-faktor tersebut meliputi  Karena tidak lagi digunakan dalam komunikasi, baik melalui sikap berbahasa, pilihan berbahasa, atau punahnya penutur jati/native speakers. Faktor lainnya  karena kebijakan berbahasa (language policy). Ini bisa melalui pemusnahan bahasa, dominasi bahasa lain, maupun pembatasan ranah pemakaian.

Faktor lainnya yang disebabkan bukan dari suatu kebijakan atau faktor lainnya adalah karena bencana alam, seperti tsunami, gempa, longsor, wabah penyakit, atau wabah kelaparan dan pemusnahan etnis. 
Dr. Willem menjelaskan berbagai contoh dari bahasa Wano dan beberapa bahasa daerah di Indonesia sebagai ilustrasi. Wano adalah sebuah bahasa di Papua yang digunakan oleh sekitar 7000 orang penutur asli / native speakers, yang tinggal di daerah sekitar Puncak Jaya, puncak gunung tertinggi di Indonesia.

 Menurut Gary F. Simons dan Charles D.Fennig (2018), bahasa Wano termasuk kategori 6b (Threatened), yaitu kategori bahasa yang terancam punah.

Acara ini dihadiri oleh berbagai narasumber yang merupakan tokoh masyarakat dalam bidang budaya, sejarah, sosial dan kemasyarakatan, yang turut memberikan masukan dan ide-ide dalam diskusi acara tentang kesadaran akan kepunahan bahasa dan apa yang dapat dilakukan untuk menghindari hal tersebut. 

Dalam seminar ini Dr. Willem juga menunjukkan beberapa peran linguistik dalam pembangunan masyarakat dan kepentingan bahasa. Sebelum menyelesaikan disertasi doktoralnya di Universitas Oxford pada tahun 2017, beliau bekerja sebagai konsultan linguistik dan bahasa di Universitas Negeri Papua.

Presiden Oxford Society of Indonesia   Rio Haminoto mengatakan,  secara regular Oxford University Society  mengadakan dialog di antara para alumni dan intelektual Universitas Oxford, pemerhati bidang dan para pemangku kepentingan di Indonesia untuk menghasilkan rangkaian pertukaran berbagai macam ide di berbagai bidang.

" Diharapkan kami dapat  dan  mampu menghasilkan sebuah kontribusi nyata untuk Indonesia," tegasnya. 

 Acara kali ini merupakan yang keempat dalam rangkaian seri bernama Monthly Talk. Topik-topik yang telah diangkat sebelumnya mencakup konservasi harimau Sumatra, pengukuran tingkat kemiskinan dan penemuan baru dalam riset panel surya yang berpotensi menghemat milyaran rupiah per hari jika diaplikasikan di jaringan listrik Jawa-Bali.

Indonesia adalah negara dengan kekayaan budaya yang luar biasa, yang memiliki lebih dari tiga ratus grup etnik yang berbeda, dengan bahasa-bahasa yang berbeda. Kita semua memiliki kewajiban untuk melestarikan dan menjaga budaya warisan bangsa dari kepunahan.

" Riset seperti yang telah dilakukan oleh Dr. Willem Burung tentunya sangat berharga dalam melestarikan kekayaan bahasa yang dimiliki bangsa kita ini," imbuh Rio Haminoto.

SERMA SARIM AMANKAN PENCURI HP DI JL. LETJEND SUPRAPTO

JAKARTA,.Babinsa Koramil 06/ Cempaka Putih Serma Sarim mengamankan pelaku pencurian Hand Phone (HP) di lokasi Proyek Gang Ajid Jl. Letjend Suprapto, Cempaka Putih, Jakarta Pusat. Jumat (31/8/18).

Kejadian ini berawal dari laporan warga yang resah oleh aksi pencurian yang marak terjadi belakangan ini, saat berpatroli di wilayah binaan Sarim mendapati laporan tentang upaya pencurian oleh tersangka berinisial NH, kemudian dibantu warga Sarim segera mengejar dan meringkus NH.

NH kemudian diserahkan kepada Piket Polsek Cempaka Putih untuk penyelidikan lebih lanjut. " NH masih belia dan bukan warga asli Cempaka Putih, biar proses hukumnya diselesaikan oleh pihak berwenang dan tidak ada warga yng main hakim sendiri", jelas Sarim.

Ditempat terpisah Danramil 06/CP Mayor Inf Yakhya Wisnu Arianto menjelaskan, " Sebagai aparat teritorial sudah menjadi kewajiban bagi kami, para babinsa bersama bhabinkamtibnas dan didukung oleh komponen masyarakat untuk menjaga keamanan di wilayah Cempaka putih".

Danramil menambahkan kejahatan ini berupa hal yang bersifat mengganggu kenyamanan hidup masyarakat sampai dengan upaya - upaya yang dapat mengganggu keutuhan dan kedaulatan wilayah NKRI.

Diduga Langgar Undang-Undang Migas,Direktorat Polair Polda Papua Berhasil Mengamankan Dua Kapal


Jayapura – Pada hari Senin tanggal 27 Agustus 2018  pukul 21.14 wit, telah diamankan sebuah Kapal Tangker (KM. Kairos II) yang diduga melanggar Undang-Udang Migas di Perairan Jayapura Kota Jayapura Papua.
 
Kronologis penangkapan:Pada hari dan tanggal tersebut di atas, penangkapan ini berawal sekitar pukul 15.30 wit anggota Direktorat (Dit) Polair Polda Papua mendapatkan informasi dari masyarakat bahwa ada Kapal Tangker (KM Kairos II), dan Kapal SPOB (KM. Kartanegara) yang akan melakukan pengisian BBM (Bahan Bakar Minyak) secara ilegal yang tidak sesuai dengan fakturnya, kemudian pukul 19.30 wit tim lidik dari Subditgakkum Dit Polair Polda Papua yang dipimpin langsung Direktur Polair bertolak di sekitar perairan Kota Jayapura tepatnya di depan Kayu Pulau.
 
Setelah melakukan pengintaian pukul 21.14 wit tim memutuskan untuk melakukan pemeriksaan terhadap dua Kapal tersebut, dan ditemukan kedua Kapal sedang melakukan pengisian BBM secara illegal. Selanjutnya para awak dari kedua Kapal beserta dokumen diamankan dan dibawa ke Kantor Dit Polair Polda Papua.
 
Barang bukti yang diamankan:
1. 1 Unit Kapal SPOB Kartanegara
2. 1 Unit Kapal KM. Kairos II
3. 1 Bundel Dokumen KM. Kairos II
4. 2 Unit pompa Alkon, yang digunakan untuk memompa BBM
5. 3 gulungan selang 2 inci dengan panjang total 50 meter
6. 14 ton BBM jenis Solar KM. SPOB Kartanegara
7. 1 Unit HP merk Apple seri 6 warna Hitam
8. 1 Unit HP Samsung S8 warna Silver
Identitas pelaku:
1. LK (Nahkoda Kapal SPOB Kartanegara), (41), laki-laki, warga Kota Bau-bau Prov. Sulawesi Tenggara
2. S (26), laki-laki, warga  Kabupaten Baru Prov. Sulawesi Selatan
3. K (40), laki-laki, warga Kabupaten Pekalongan Prov. Jawa Tengah
4. AR (Nahkoda Kapal Kairos II) (28), laki-laki, warga Kabupaten Ngawi Prov. Jawa Timur
Identitas saksi:
1. Akbar (29)
2. Arifin (26)
3. Tison (28)
4. Musran (25)
5. Dani (25)
 
Langkah-langkah kepolisian yang diambil, menerima laporan, melakukan penyelidikan, mengamankan para awak dan dokumen kedua Kapal tersebut, melakukan pemeriksaan terhadap para saksi, membuat laporan polisi, melakukan koordinasi dengan pihak Pertamina Jayapura, melakukan pemeriksaan terhadap saksi Ahli Migas dari BPH Migas Jakarta, berkoordiansi dengan Kejaksaan Tinggi Papua. 
 
Sementara kasus ini telah di tangani oleh Subditgakkum Dit Polair Polda Papua.Pasal yang disangkakan yaitu Pasal 53 huruf (d) Jo Pasal 23 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2001 tentang Migas Jo Pasal 55 ayat (1) ke 1 KUHPidana 
 
“Setiap orang yang melakukan niaga Bahan Bakar Minyak tanpa izin usaha niaga dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 Tahun dan denda paling tinggi Rp 30.000.000.000,- (tiga puluh miliar rupiah).

TNI Tetap Netral Dalam Pileg dan Pilpres 2019


Semarang - Pesta demokrasi lima tahunan untuk memilih anggota legislatif (Pileg) dan Presiden (Pilpres) beserta wakilnya tahun 2019 tinggal beberapa bulan lagi. 

Rangkaian kegiatan pun sudah dimulai dengan telah dilaksanakannya pendaftaran Calon Anggota Legislatif (Caleg) maupun Calon Presiden beserta wakil Presiden (Capres/Cawapres), sehingga secara tidak langsung berpengaruh terhadap meningkatnya suhu politik di tanah air. 

Terkait dengan pendaftaran Caleg, dibeberapa daerah terdapat beberapa calon yang berasal dari “MANTAN ANGGOTA TNI” atau “ISTRI/SUAMI ANGGOTA TNI”, sehingga sempat menjadi perbincangan dan menimbulkan pertanyaan, apakah dalam pesta demokrasi nanti TNI masih tetap dapat menjunjung tinggi netralitasnya? 

Menanggapi pertanyaan tersebut, Kapendam IV/Diponegoro Letkol Arh Zaenudin, S.H., M.Hum. mengungkapkan bahwa, pertanyaan tersebut adalah lumrah dan wajar. Hal itu justru menunjukan bahwa masyarakat sudah semakin peduli terhadap TNI dan mengerti akan makna demokrasi.

“Memang benar di beberapa daerah terdapat “MANTAN” anggota TNI dan “ISTRI/SUAMI” angota TNI yang akan turut meramaikan kancah pesta demokrasi dengan mencalonkan diri sebagai anggota DPR atau DPRD Provinsi/Kabupaten/Kota," ungkap Kapendam. 

Namun demikian masyarakat tidak perlu khawatir, karena Undang Undang sudah mengijinkan akan hal itu.

Menurut Kapendam,  berdasarkan UU No. 7 tahun 2017 pasal 240 dijelaskan bahwa semua Warga Negara Indonesia yang telah memenuhi persyaratan memiliki hak dan kesempatan yang sama untuk menjadi anggota DPR/DPRD Provinsi/DPRD Kab/Kota, termasuk anggota TNI. 

Namun bagi anggota TNI yang akan mencalonkan diri sebagai anggota DPR/DPRD harus mengundurkan diri dengan dinyatakan melalui surat pengunduran diri (pasal 240 (1) huruf (k)).

Demikian halnya bagi Istri/Suami/Keluarga TNI, sebagai warga negara biasa mereka juga memiliki hak sama dengan warga negara lainnya, terang Kapendam.

“Netralitas TNI adalah harga mati, dan barang siapa yang melanggarnya akan mendapatkan sanksi tegas, jadi walapun ada mantan anggota TNI maupun istri/suami TNI yang ikut mencalonkan diri sebagai Caleg, TNI tetap tidak memihak atau mendukung calon tertentu,” tegasnya.

Perlu diketahui oleh seluruh masyarakat, bahwa di institusi TNI juga menerapkan aturan tersendiri terhadap mereka yang ingin mencalonkan diri sebagai Caleg. 

Selain telah mendapatkan syarat yang ditetapkan UU, mereka juga harus siap untuk mematuhi ketentuan yang ditetapkan oleh TNI yang diantaranya adalah tidak menggunakan fasilitas dinas (Rumdis, Randis) selama kampanye. Tidak menggunakan atribut militer maupun simbol/tanda-tanda atau warna yang identik dengan militer, imbuh Letkol Arh Zaenudin.

“Kodam siap menerima pengaduan masyarakat apabila terjadi pelangaran netralitas TNI maupun penyimpangan terhadap ketentuan yang berlaku. Sekali lagi masyarakat tidak perlu khawatir akan netralitas TNI pada Pileg dan Pilpres 2019,” tegas Kapendam.

Diakhir penyampaiannya, Kapendam mengajak kepada seluruh masyarakat untuk bersama-sama menciptakan kesejukan iklim demokrasi dan berpastisispasi aktif menjaga kelancaran dan keamanan baik sebelum, selama dan sesudah Pileg dan Pilpres 2019. Jangan mudah diadu domba hanya karena berbeda pilihan dan warna bendera partai, cerdas dan bijak dalam menyalurkan aspirasinya demi kemajuan dan kejayaan bangsa dimasa yang akan datang. (Red).

Disebut Terlibat Pemulangan Neno Warisman Dari Pekanbaru, Ini Penjelasan BIN:

Written By Nusantara Bicara on 29 Agu 2018 | Agustus 29, 2018





NUBIC – JAKARTA. Disebut-sebut terlibat pemulangan Neno Warisman dari Pekanbaru beberapa waktu lalu, Badan Intelijen Negara (BIN) melalui juru bicaranya, Wawan Hari Purwanto menjelaskan  BIN bertugas menjaga marwah konstitusi yang berlaku di negara ini.

Pemulangan Neno Warisman adalah bagian dari upaya tersebut. "Aturan main yang sudah disepakati di Republik ini harus ditegakkan, supaya tidak terjadi pelanggaran-pelanggaran," terang Wawan saat jumpa pers di  Jakarta Selatan, Senin (27/8) kemarin.

Dikatakannya lebih lanjut,  BIN bertugas dan bertanggung jawab atas keselamatan bangsa yakni keselamatan publik. "Kalau misalnya terjadi bentrokan atau pun benturan, atau hal-hal yang tidak diinginkan, pasti yang disalahkan terdepan adalah Badan Intelijen Negara, BIN nya kemana?" jelasnya.

Wawan juga mengatakan yang dilakukan BIN di Pekanbaru adalah bentuk pencegahan agar tidak terjadi hal-hal yang mengancam keselamatan warga negara. Karena tidak adanya izin dan memanasnya situasi serta tendensi massa hingga terjadi pelemparan batu pada kendaraan yang sedang ditumpangi Neno Warisman, sambungnya.

BIN merasa perlu adanya upaya-upaya pengamanan. "Kalau misalnya dibiarkan, nanti lantas juga merangsek pada acara tur musik, tentu saja ini makin berdampak lebih luas, dan kita (BIN) imbauan untuk kembali itu memang jalan terbaik, supaya tidak ada satu korban di kedua belah pihak," pungkas Wawan.(*)

Pemerintah Terus Berkoordinasi Tangani Kejahatan Migas

Polhukam,  Jakarta - Kementerian Koordinator Bidang Politik,  Hukum dan Keamanan bersama dengan kementerian dan lembaga terkait akan melakukan koordinasi untuk menangani kejahatan yang menyangkut urusan migas dari Hulu sampe Hilir. Pemerintah mengakui bahwa migas merupakan satu urusan penting yang menyangkut APBN Indonesia dari waktu ke waktu.

"Bagaimana kira-kira urusan migas ini malah menggerogoti APBN kita, salah satunya bukan masalah ekspor impornya, tapi masalah banyaknya kejahatan-kejahatan yang menyangkut migas dari mulai drilling. Kemudian masalah penimbunannya, angkutannya, distribusinya sampai kepada penyelundupan penjualan-penjualan bahan bakar solar kita ke luar negeri lewat kapal-kapal, tanker, dan sebagainya, " ujar Menteri Koordinator Bidang Politik,  Hukum dan Keamanan Wiranto,  Selasa (28/8/2018).

Menko Polhukam mengatakan bahwa hal tersebut ternyata dilaporkan oleh BP Migas, Bareskrim Polri,  dan juga oleh Bea dan Cukai karena masih terjadi. Oleh karena itu,  pemerintah akan melakukan pencegahan agar kerugian negara untuk urusan migas dapat diminimalkan atau bisa dihabiskan.

Selain itu,  pemerintah juga menargetkan soal penambangan sumur-sumur tua oleh pihak-pihak tertentu yang dilakukan secara liar. Menko Polhukam mengatakan, jika penambangan dilakukan secara liar maka tidak bisa masuk pasar, dan ini juga mengganggu kegiatan-kegiatan migas yang akhirnya berujung menjadi penyelundupan ke luar.

"Kalau diawasi dengan baik maka bahaya kecelakaan itu sangat besar. Kemarin kan baru terjadi ya beberapa kecelakaan dengan terbakarnya sumur tua akibat penambangan yang liar itu. Tadi kita sudah sepakat untuk melakukan satu koordinasi yang ketat di antara KL yang mempunyai pemangku kepentingan dari Hulu sampai hilir," kata Menko Polhukam Wiranto.

Menko Polhukam Wiranto menegaskan, pemerintah tidak akan sewenang-wenang dalam melakukan penindakan. Dikatakan,  Kementerian Dalam Negeri akan ikut serta untuk melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah guna memastikan para penambang tradisional tidak kehilangan mata pencaharian.

"Supaya ini sinkron, jangan sampai langkah-langkah ini justru nanti tidak memberikan satu alternatif untuk para penambangan itu untuk bisa mendapatkan nafkah mereka," kata Menko Polhukam Wiranto.

BMKG Akan Dirikan UPT Stasiun Meteorologi Di Kulon Progo


Yogya Barat. Seiring dengan akan di bangunya bandara baru di Kulon Progo, berbagai sarana pendukung terus diproses pembangunannya. Salah satunya UPT Stasiun Meteorologi yang ada di Kulon Progo. Lahan lokasi untuk pembangunan UPT ini sudah disiapkan di komplek Bandara, dan rekomendasi pemerintah daerah untuk proses data pendukung pembangunan UPT saat ini sedang dilakukan koordinasi antara BMKG dan Pemkab Kulon Progo.

Kepala Stasiun Geofisika Kelas I Yogyakarta Dr.I Nyoman Sukanta,SSi,MT beserta beberapa pendamping, langsung bertemu dengan Bupati Kulon Progo dr.H.Hasto Wardoyo,Sp.OG(K) untuk membahas permohonan rekomendasi ini.

Permohonan rekomendasi Pembentukan Stasiun Meteorologi Kulon Progo sebagai tindaklanjut surat dari Kepala Pusat Meteorologi Penerbangan perihal Permohonan rekomendasi Pemerintah dan pemerintah daerah setempat bahwa akan adanya pembentukan Unit Pelaksana Teknis (UPT) baru untuk Pusat Meteorologi Penerbangan BMKG yaitu Stasiun Meteorologi Kulon Progo di Kulon Progo. Untuk memberikkan surat rekomendasi agar pembentukan stasiun Meteorologi Kulon Progo dapat segera ditindaklanjuti.

“Untuk proses usulan UPT baru diperlukan surat rekomendasi Pemerintah Daerah” Kata Kepala Stasiun Geofisika Kelas I Yogyakarta Dr.I Nyoman Sukanta,SSi,MT di Ruang Kerja Bupati Kulon Progo, Senin (27/8/18).

I Nyoman menyampaikan, dengan akan ada bandara baru, PT AP (Angkasa Pura) I sudah menyiapkan lahan. BMKG diminta koordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, meminta rekomendasi Pemda untuk pembangunan UPT. Dengan persetujuan pemerintah kabupaten, kemudian BMKG Pusat akan tindak lanjuti dengan PT AP I kemudian BMKG akan koordinasi dengan Pemkab Kulon Progo lagi. Bupati Kulon Progo dr.H.Hasto Wardoyo,Sp.OG(K) menyambut baik dengan pertemuan ini, dan menyampaikan memang harus dengan cepat, karena waktu yang tidak banyak.

“Termasuk Imigrasi, Karantina, BMKG, mengikuti adanya pembangunan bandara. Terimakasih sudah mendukung kompleksitas bandara, sehingga dapat melengkapi. Surat akan kita percepat.” jelas Bupati Kulon Progo.

Bupati menjelaskan, akan segera memberikan ijin rekomendasi untuk mendirikan UPT sesuai dengan peruntukan, sesuai dengan ketentuan yang ada, dan mendapat persetujuan dari yang berwenang PT AP I.

I Nyoman juga menjelaskan bahwa sebelumnya BMKG juga dilibatkan saat proses akan ada pembangunan bandara di Kulon Progo, dan di Kulon Progo tidak ada sesar aktif. Untuk lempeng di laut, jaraknya sekitar 250 km. Untuk antisipasi Tsunami, Apron akan dibuat tinggi, dan konstruksi yang kuat. (NSR/bang natsir).

KOMUNIKASI SOSIAL CIPTAKAN LINGKUNGAN AMAN


TNI dilahirkan dari “rahim” rakyat Indonesia. Karena itu, TNI tidak boleh menyakiti hati rakyat.  Hubungan TNI dan rakyat  ibarat ikan dan air, Ikan tidak akan hidup tanpa air. Rakyatlah yang mengandung, merawat, dan membesarkan TNI,” demikian disampaikan Dandim 1714/Puncak Jaya Letkol Inf  Akmil Darmawi pada kegiatan anjangsana di Desa Purleme Distrik Mulia Kab Puncak Jaya, Senin (27/08/2018)

Anjangsana kali ini di Kediaman Kepala Suku Besar Puncak Jaya, Yulenus Enumbi yang merupakan tokoh masyarakat yang disegani di desa Purleme Distrik Mulia Kab Puncak Jaya. Kegiatan ini rutin dilaksanakan Kodim 1714/PJ sebagai bentuk komunikasi sosial antara TNI –Rakyat.

TNI tidak akan mampu melaksanakan tugas pokoknya tanpa bantuan dan dukungan Rakyat. “disinilah kami menemukan bahwa sebenarnya kekuatan TNI yang sejati adalah apabila bersama-sama dengan tokoh adat dan tokoh masyarakat, tambah Kolonel Inf Sugiyono selaku peninjau kegiatan pembinaan teritorial terhadap masyarakat di Puncakjaya.

Melalui kegiatan anjangsana Komunikaksi Sosial dengan tokoh agama, tokoh adat dan tokoh masyarakat dapat terjalin dengan baik sehingga dapat mengajak masyarakat untuk bersatu agar terciptanya lingkungan yang aman, sehingga dapat membangun Papua bersama-sama.

Kepala Suku Besar Puncak Jaya mengucapkan banyak terima kasih kepada rombongan Kodim 1714/PJ,“Kami atas nama masyarakat mengucapkan banyak terima kasih semoga kebersamaan antara TNI dengan tokoh masyarakat kedepan semakin terjalin dengan erat dalam memupuk persatuan dan kesatuan” ungkap Yulenus Enumbi.

Dengan keterbukaan saling berkomunikasi mudah mudahan tidak ada jarak diantara TNI dan masyarakat, sehingga suksesnya pembangunan didesa ini selalu dipertahankan jangan sampai rusak dan harus dipelihara bersama-sama sehingga dapat dirasakan sampai anak cucu nantinya. “Tambah Dandim

Acara diakhiri dengan pemberian taliasih berupa sembako sebagai wujud ucapan terima kasih serta penghargaan kepada kepala suku atas jalinan silaturahmi antara TNI dan  Masyarakat. 

Hadir pada acara anjangsana beberapa tokoh masyarakat dan anggota Satuan Kewilayahan TNI Maupun Polri di wilayah Puncak Jaya.

Kasad: TMMD Mempercepat Akselerasi Pembangunan Pedesaan Dan Kesejateraan Rakyat.

 
JAKARTA- TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) adalah  salah satu wujud Operasi  Bakti TNI,  yang  merupakan program  terpadu lintas sektoral  antara TNI dan Polri,  Departemen,  Kementerian/Lembaga  Pemerintah Non-Kementerian, dan  Pemerintah Daerah (Pemda), serta komponen bangsa  lainnya. TMMD dilaksanakan secara terintegrasi bersama masyarakat, guna meningkatkan akselerasi kegiatan pembangunan di daerah pedesaan secara berkelanjutan. 

Hal tersebut disampaikan Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Mulyono pada acara pembukaan Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) TMMD) ke-103 di Balai Sudirman  Jakarta Selatan, Selasa (28/8/2018).

Pada pelaksanaan TMMD ke-103 ini, TNI menggandeng Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Republik Indonesia (RI). TNI AD menyambut baik dan penuh antusias kerja sama dengan Kemendagri tersebut,, utamanya dalam hal  kesamaan komitmen antara TNI AD dan  Kemendagri dalam upaya membangun bangsa dan negara, khususnya di wilayah pedesaan, daerah  tertinggal maupun  terisolir.

Terkait hal tersebut, Kasad menyampaikan langkah awal yang harus dilakukan adalah melaksanakan penyelarasan program  TMMD dengan program  kerja dari Kemendagri RI.

"Langkah ini sangat  penting guna  mewujudkan sinergi  kedua institusi, agar  dapat bergerak bersama    mewujudkan salah satu  kebijakan pemerintah  yaitu membangun Indonesia dari desa. Selaras dengan  komitmen pemerintah dalam pemberdayaan masyarakat pedesaan tersebut, maka pada  Rakornis TMMD kali ini mengangkat tema “TNI  Manunggal Rakyat  dalam Mewujudkan  Desa yang Maju,  Sejahtera, dan  Demokratis," ujar Kasad.

Lebih lanjut dikatakan, TMMD pada hakikatnya  merupakan aktualisasi  budaya gotong-royong, yang mengajak seluruh  elemen bangsa untuk bergandengan tangan, menyatukan perbedaan,  menyelaraskan  kepentingan, serta  menggelorakan kembali  semangat bekerja sama  sebagai nilai luhur  bangsa. 

TMMD merupakan salah satu cara TNI AD mengajak komponen-komponen masyarakat untuk bersama-sama membangun bangsa, terutama pada hal-hal  yang belum tersentuh  oleh program  pemerintah dan membutuhkan upaya  percepatan. 

Dalam penentuan sasaran TMMD ini, lanjut Jenderal TNI Mulyono, TNI AD bekerja sama dengan pemerintah  daerah, para tokoh masyarakat, serta para  _stakeholder_ di berbagai  bidang untuk membuat  skala prioritas dan  mekanisme kerja serta berbagai hal yang mendukung terealisasinya sasaran  pemerataan pembangunan di seluruh wilayah Indonesia.

Seperti halnya pada  pelaksanaan TMMD sebelumnya, juga   diadakan Lomba Karya  Jurnalistik TMMD untuk para mitra media atau wartawan media massa (cetak, online, elektronik), yang akan menilai karya jurnalistik terbaik mereka dalam liputannya terhadap pelaksaanaan TMMD di seluruh Satuan Tugas (Satgas) TMMD atau Komando Distrik Militer (Kodim) jajaran TNI AD  di Indonesia. Dalam pelaksaannya akan dikoordinir oleh Kepala Satuan Penerangan, yakni Kepala Penerangan Kodan (Kapendam) dan Kepala Penerangan Korem (Kapenrem).

Pada kesempatan yang sama, Staf Ahli Menteri Dalam Negeri Bidang Hukum dan Kesatuan Bangsa Didik Suprayitno yang mewakili Menteri Dalam Negeri Tjahyo Kumulo mengatakan, melalui TMMD ini, pemerataan pembangunan di Indonesia diutamakan pada pulau-pulau terluar dan daerah yang sulit dijangkau, untuk membuka keterisoliran, agar roda perekonimian masyarakat dapat lebih berjalan dengan baik.  

Pada Rakornis TMMD ke 103 ini akan direncanakan program-program kegiatan pembangunan yang meliputi 50 Kabupaten/Kota, serta Satuan Tugas (Satgas) dibawah kendali Kodim-Kodim yang akan melaksanakan program TMMD berikutnya.

Untuk satuan tugas yang menjuarai lomba jurnalistik TMMD 102 diraih masing-masing juara pertama  Kodim 0714/ Salatiga, juara kedua diraih Kodim 0704/ Banjarnegara dan juara ketiga diraih Kodim 0510/ Tigaraksa Tangerang.

Kebrutalan Penyerangan KKB Kepada Masyarakat Papua

Serangkaian penembakan yang terjadi di Bumi Cenderawasih yang kerap membuat resah masyarakat dirasakan sekali di wilayah pegunungan. kelompok tersebut sengaja melakukan aksi untuk mengacaukan situasi keamanan di Papua. 

Kelompok Kriminal bersenjata (KKB)  Papua memanfaatkan momen tertentu  untuk mengganggu dan menunjukkan eksistensi mereka. Seperti kejadian yang baru saja terjadi, dua prajurit TNI yang tergabung dalam Satuan Tugas Pengamanan Daerah Rawan (Satgas Pamrahwan) yang  akan memberikan bantuan bahan makanan kepada anak-anak usia sekolah di Kampung Tingginambut  ditembak Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kabupaten Puncak Jaya, Papua, Minggu (19/8/2018) yang berjarak kurang lebih satu kilometer dari Pos.

Kejadian terakhir yang baru-baru saja terjadi ini dilakukan pada hari Minggu yang merupakan hari  besar bagi umat Kristiani melaksanakan ibadah. Ini menunjukan bahwa aksi-aksi brutal kelompok KKB tidak mengenal waktu  dan tempat. 

Penembakan sebelumnya  terjadi dengan korban masyarakat sipil yang tidak bersenjata, tiga warga sipil dilaporkan tewas dan dua lagi mengalami luka tembak pada tanggal 25 Juni 2018, menyusul penembakan pesawat yang membawa personel kepolisian ke Kabupaten Nduga, di pedalaman propinsi tersebut dalam rangka pengamanan Pilkada setempat.

KKB juga menembak dan menganiaya warga sipil bahkan seorang anak yang dianiaya dan diserang secara membabi buta tanpa pandang bulu yakni Arjuna terpaksa kehilangan orang tuanya yang ditembak KKB pada 25 Juni 2018 di Kenyam.

Selanjutnya pada Kamis 2 Agustus 2018 , dua anggota Polres Puncak Jaya menjadi korban penembakan oleh anggota Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua saat   keduanya  menggunakan sepeda motor sedang menuju Mapolres Puncak Jaya di Mulia.

Beberapa waktu sebelumnya juga terjadi penembakan yang menewaskan Ipda Jesayas Nusi dan Brigadir Sinton Kabarek saat bertugas melakukan pengamanan pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada). 

Seorang Kepala Distrik juga tewas dalam insiden penembakan di Distrik Torere, Kabupaten Puncak Jaya, pada Rabu 27 Juni 2018, setelah proses pemungutan suara. 

Insiden penembakan bermula ketika kepala Distrik Torere bersama sembilan  anggota kepolisian yang dipimpin Ipda Jesayas Nusi membawa kotak berisi surat suara Pilkada dengan menggunakan perahu motor. Namun di tengah perjalanan, rombongan mereka dihadang dan ditembaki oleh gerombolan orang bersenjata.

Akibat penembakan itu, tiga orang tewas di tempat dan tujuh  anggota kepolisian lainnya selamat setelah sebelumnya tiga orang diantaranya dilaporkan hilang. Sepanjang Januari sampai dengan Agustus 2018 ini saja tercatat 18 kali penembakan yang dilakukan oleh KKB di sejumlah wilayah dengan korban enam  orang warga sipil meninggal dunia, Sembilan  orang luka tembak, anggota TNI  tiga orang  gugur,  sembilan rang luka tembak, anggota Polri lima  orang gugur dan dua orang luka tembak.

Aparat Keamanan TNI-Polri selalu meningkatkan kewaspadaan guna menutup ruang gerak  KKB, kesulitan terjadi dikala KKB membaur bersama masyrakat serta masih adanya masyarakat berada dalam intimidasi kelompok ini. 

Berbagai Isu Hak Asasi Manusia (HAM) di tanah Papua hanya menyisir aparat keamanan  dari TNI  maupun Polri yang dianggap represif terhadap warga Papua jika jatuh korban jiwa, tetapi tindakan kekejaman yang dilakukan oleh KKB dengan meneror warga sipil Papua maupun menyerang aparat keamanan di papua tidak pernah menjadi agenda yang perlu dijadikan rekomendasi atas pelangaran HAM di Papua.

Seperti dilansir dari laporan  Lembaga pemantau Hak Asasi Manusia Amnesty International Indonesia mencatat aparat keamanan telah melakukan pembunuhan di luar hukum (unlawful killings) terhadap 95 orang di provinsi Papua dan Papua Barat, dalam kurun waktu kurang dari delapan tahun. Menurut mereka, hampir semua pelaku belum pernah diadili lewat sebuah mekanisme hukum yang independen. 

Laporan dari Amnesty Internasional Indonesia ini sangatlah tidak Fair dan cenderung tendensius terhadap permasalahan di Papua yang dianggap hanya mengedepankan langkah represif dari pemerintah Indonesia melalui kekuatan militer.  Lalu Pertanyaan besar yang belum terjawab adalah, “ Dimana Independensi lembaga-lembaga pemantau HAM  atas korban yang berjatuhan dari pihak aparat keamanan Indonesia akibat dari penyerangan-penyerangan bersenjata yang dilakukan oleh KKB Papua tersebut. 

Pernahkan lembaga-lembaga pemantau HAM tersebut juga dapat berlaku adil terhadap para pelaku pelanggaran HAM yang dilakukan oleh kelompok KKB tersebut dengan menyerang aparat TNI-Polri yang nyata-nyata hanya sebatas menjaga keamanan wilayah Papua.  

Jika kita menilik hasil laporan dari Lembaga Pemantau HAM dalam hal ini Amnesty Internasional Indonesia, berbagai peristiwa yang terjadi di Nduga dan beberapa wilayah lainnya di Papua seperti berbagai aksi penembakan pegawai Freeport yang dilakukan oleh KKB Papua dan penyerangan terhadap personel TNI-Polri yang sedang bertugas pengamanan, tidak menjadikan catatan  untuk mengusut pelaku-pelaku penyerangan tersebut untuk direkomendasikan sebagai kejahatan terorganisir yang jelas-jelas merupakan tindakan makar untuk mengacaukan situasi keamanan di Papua. 

Kejadian terakhir yang baru-baru saja terjadi adalah penyerangan terhadap dua orang angggota TNI dari  Kopassus yang sedang mengawal pendistribusian makanan  kepada anak-anak di Tinginabut  pada hari Minggu lalu, yang mana pada hari Minggu merupakan hari besar bagi umat Kristiani melaksanakan ibadah. Ini menunjukan bahwa aksi-aksi brutal kelompok KKB tidak mengenal waktu  dan tempat

Tanah Papua butuh rasa aman untuk menjamin kelancaran pembangunan. Semua elemen masyarakat Indonesia khususnya masyarakat di Papua harus selalu bersatu padu membantu proses pembangunan di Papua. Abaikan kepentingan perorangan maupun kelompok, jangan ada lagi yang ingin mengacaukan situasi keamanan di Papua yang hanya mengakibatkan kerugian dan kesengsaraan bagi masyarakat Papua itu sendiri.

Petinju Mario Blasius Tembus Perempat Final Asean Games 2018

Petinju andalan Indonesia Mario Blasius Kali asal Nusa Tenggara Timur (NTT) kembali menorehkan kemenangan atas petinju Timor Leste, Jose Barreto Quintas Da Silva, dalam babak 16 besar kelas terbang ringan (49 kg) Asian Games 2018, di JIEXPO Kemayoran Jakarta, Senin (27/8/2018).

Kepalan tangan Mario memberi bukti dengan menang telak 5-0 atas Barreto sekaligus memastikan tiket ke perempat final yang akan diadakan pada Rabu, 29 Agustus 2018 lusa.

Dalam pertandingan tiga babak itu, Mario menunjukkan kematangannya dengan bermain berhati-hati dan sabar dibanding Barreto, walau tidak terus melancarkan pukulan, namun selalu telak mengena sasaran ketika melayangkan pukulan jab.

Mario yang memang diunggulkan untuk meraih medali di Asian Games 2018 memanfaatkan keunggulan tinggi badan untuk menghindari jangkauan pukulan Barreto. Pertarungan tampak tidak seimbang, karena Mario beberapa kali mudah mencuri poin.

Di ronde terakhir, duel berubah menjadi eksplosif. Pukulan lurus (straight) kanan Mario berhasil dihindari Barreto yang kemudian secara refleks mengangkat kepala dan mengena pelipis kanan Mario.

Pelipis Mario tampak sobek kemudian mengeluarkan darah. Namun Mario, Bintara aktif TNI AD bertahan dan berhasil bertarung hingga menyudahi perlawanan Barreto. 

Mario Blasius tidak khawatir cedera sobek pada pelipisnya tidak akan mengganggu penampilannya pada perempatfinal. "Kapanpun bermain saya siap. Dalam keadaan seperti ini saya masih bisa pulih, saya siap," katanya optimis.

 Mario mengaku tidak begitu kesulitan dalam laga melawan Barreto. "Untuk mencuri poin tidak begitu sulit tadi. Saya tadi jaga jarak saya biar bisa menguasai lawan," ujarnya setelah berlaga.

Dia juga mengaku memiliki keunggulan karena lebih aktif bermain kidal. Sedangkan Barreto merupakan petinju yang mengandalkan tangan kanan. "Itu yang dijadikan keuntungan. Petinju yang mendandalkan tangan kanan biasanya takut menghadapi petinju kidal,"ujarnya.

Lawan Mario di perempatfinal cukup berat yaitu Zhonglin, petinju andalan China sekaligus pemegang medali emas Kejuaraan Nasional Tinju China.
    
Walau menghadapi petinju China, Mario mengaku optimistis bisa terus melenggang hingga ke babak final. “Musuh yang paling saya antisipasi adalah petinju Uzbekistan, Hasanboy Dusmatov,”ucapnya.
   
Mario merupakan salah satu petinju Indonesia yang dijagokan PB Persatuan Tinju Amatir Indonesia (Pertina)  meraih medali emas pada Asian Games 2018.

Masyarakat Indonesia pasti berharap dan mendoakan Blasius mampu memberikan kado terindah untuk negara tercinta yang baru saja merayakan HUT ke-73 RI sekaligus mengibarkan sang saka merah putih di negeri sendiri.

Sejarah Baru, Serda (K) Huswatun Hasanah Persembahkan Medali Tinju Wanita

Medali perunggu sudah ditangan petinju wanita Indonesia, Serda (K) Huswatun Hasanah.

Itu setelah Huswatun sapaan akrabnya berhasil menaklukkan wakil India, Pavitra dengan skor 3-2  pada kelas ringan 60 kg dalam cabang olahraga tinju Asian Games 2018, di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Selasa (28/8/2018).

Torehan ini sekaligus membuat sejarah baru bagi tinju wanita yang berhasil tembus sampai babak semifinal ajang olahraga elite empat tahunan.

Huswatun mengatakan, keberhasilan ini berkat kerja keras dirinya mengikuti instruksi dari pelatih. 

"Saya tadi banyak melakukan counter lalu masuk (pukulan bersih)," ucap wanita 20 tahun itu.

Di babak semifinal Huswatun bakal berhadapan dengan petinju Thailand, Saudaporn Seesonde, Jumat (31/8/2018) mendatang.

Huswatun mengaku optimistis dan bertekad bisa meraih emas nantinya.

"Masih banyak yang harus dikembangkan seperti strategi, kepercayaan diri, membaca kelemahan lawan," ucap prajurit Wanita yang berdinas di Ditpalad ini.

Sementara itu, pelatih tinju Indonesia, Adi Swandana mengatakan, tidak menyangka atas capaian Huswatun.

Baginya, Huswatun bukan atlet yang diuggulkan tapi berkat kegigihan dan motivasinya yang tinggi hal itu bisa tercapai.

"Petinju India itu sebetulnya ada di atas kita. Huswatun bisa menang karena dia mengikuti apa yang diinstruksikan pelatih. Ini sebuah kejutan," kata Adi.

Huswatun telah mengikuti tiga kejuaraan internasional di antaranya India Open 2018, Kapolri Cup Internasional di Manado, dan Asian Games 2018.

Masyarakat pencinta tinju tanah air tentu berharap, prestasi Huswatun terus meningkat dan dapat mengalahkan lawan-lawannya untuk memberikan yang terbaik bagi Bangsa Indonesia.

Hingga saat, atlet dari TNI AD berhasil menorehkan prestasi bersejarah bagi Indonesia yaitu melalui Huswatun Hasanah (Tinju Wanita) dan Rifiki Ardiansyah (Karate).

Diskusi Resolusi Konflik Rumah Dinas, CARE LPPM IPB Undang Instansi TNI POLRI dan Perguruan Tinggi


Bogor - Center of Alternative Dispute Resolution and Empowerment (CARE) IPB menyelenggarakan Focus Group Discussion tentang Resolusi Konflik Rumah Dinas, yang dilangsungkan di ruang sidang PSP3, Kampus IPB Jl. Raya Padjajaran, Kota Bogor, Selasa (28/8/2018).

Kegiatan dihadiri oleh Danrem 061/SK Kolonel Inf Muhamad Hasan beserta beberapa jajarannya, Hukum Kodam III/Siliwangi diwakili oleh Mayor Chk Harry dan Mayor Chk Agus, Zeni Kodam III/Slw diwakili Dandenzibang Mayor Czi Joy Calter, Dandim 0606/Kota Bogor Letkol Arm Doddy, Kompol Gayo mewakili Kapolresta Bogor, Ketua Dewan CARE LPPM IPB Prof. Agit Kriswan Triyono, Pusat Mediasi Konflik Nasional (PMKN) Arief Rachman, perwakilan BPN, tokoh Bogor Guntur Santoso, sejumlah perwakilan dari Perguruan Tinggi, Instansi Pemerintah, Polresta Bogor Kota, perwakilan Perguruan Tinggi, Akademisi IPB, dan Kompolnas Andre Pulungan yang berlaku sebagai moderator.

Danrem 061/SK Kolonel Inf Muhamad Hasan yang ditemui usai kegiatan menyampaikan, ini adalah kegiatan yang diprakarsai oleh CARE LPPM IPB yang membahas tentang resolusi konflik rumah dinas. "Disini kita diundang untuk menyampaikan permasalahan kita kemarin. Dalam diskusi ini, dijelaskan bahwa permasalahan rumah dinas itu, tidak hanya disini, tapi di daerah lain juga sama dan itu, tidak hanya dialami oleh institusi TNI POLRI saja tapi juga terjadi di institusi lain," terang Danrem.

Danrem melanjutkan, dalam diskusi ini, juga dibahas tentang langkah-langkah yang baik sebagai resolusi konflik. "Dari diskusi ini, kita mendapat beberapa masukan yakni bagaimana mengelola dan merawat kembali aset kita. Penertiban yang kita lakukan beberapa waktu lalu sudah sesuai prosedur tapi ada beberapa hal yang harus kita benahi terkait pengawasan, pemeliharaan, dan pengendalian aset-aset Korem supaya sesuai dengan fungsi dan haknya," terang Danrem.

Ada beberapa rekomendasi dari diskusi hari ini, sambung Danrem, diantaranya; akan ada pertemuan kembali, lalu prosesnya tetap dilakukan secara persuasif, dan ada mediasi. Selain itu, CARE IPB menawarkan diri sebagai mediator. Yang mana, pihak Korem menggandeng PMKN dan CARE IPB untuk melatih Babinsa agar menjadi tenaga-tenaga mediator dalam menyelesaikan masalah di tingkat masyarakat.

Sementara, Ketua Program CARE LPPM IPB, Agit Kriswan Triyono yang membuka diskusi menuturkan, diskusi ini, dilaksanakan dengan tujuan untuk mencari solusi dari berbagai macam konflik agar dapat diselesaikan dengan hasil "Win Win Solution" sekaligus memetakan permasalahan dan mencari solusi sebagai titik tengah di luar jalur yang formal. Prosesnya adalah mediasi, yang diharapkan terjadi resolusi konflik.

"Tiga point penting yang juga dibahas pada diskusi ini; pertama, TNI sudah benar dari sisi hukum, sudah mengumpulkan bukti-bukti yang cukup lengkap. Namun, ada saran dari ahli hukum yakni perlu ditambah lagi dokumen-dokumen yang kaitan hukumnya sampai ke Udang-Undang, bukan hanya regulasinya saja. Kedua, pihak TNI akan melanjutkan proses ini, secara persuasif dengan jalur yang benar dan tidak melanggar hukum. Ketiga, terkait kasus senada, sebagai pembelajaran ke depan perlu antisipasi terkait pengelolaan aset negara khususnya aset TNI," ungkapnya.

Disisi lain, Arief Rachman, salah seorang mediator dari Pusat Mediasi Konflik Nasional (PMKN) menyampaikan, yang diharapkan dari permasalahan ini, adalah bagaimana pengembalian aset negera bisa diterima oleh semua pihak dengan cara humanis dan persuasif. Dan tentunya sesuai aturan dan tidak melanggar hukum.

"Masukan yang saya berikan, pengawasan pemanfaatan rumah dinas ditingkatkan. Dilakukan pendekatan dengan cara humanis dan mediasi yang benar. Karena yang selama ini terjadi adalah negosiasi bukan mediasi. Itu yang belum di mengerti banyak orang. Karena dalam mediasi tidak bicara menang atau kalah. Mediasi itu, adalah satu cara dimana, kedua belah pihak mendapat kesamaan persepsi, kesepakatan yang bisa diterima dan disepakati bersama," tandasnya.

Hal senada juga disampaikan Kompol Gayo mewakili Kapolresta Bogor Kota. Ia mengatakan, mengenai perumahan dinas POLRI, permasalahan dan situasinya mungkin sama dengan instansi lainnya. Dimana, masih ada yang ditempati oleh penghuni yang sebenarnya sudah tidak berhak.

"Kegiatan diskusi ini, cukup menarik. Diharapkan ini menjadi langkah awal untuk mendapatkan penyelesaian semua konflik yang terjadi, khususnya penanganan rumah dinas dalam rangka mempertahankan aset-aset negara maupun instansi," kata Gayo.

Diakhir diskusi, moderator menyampaikan kesimpulan dalam beberapa point, yaitu; 
1. Setiap Instansi harus melaksanakan pengawasan dan pengendalian terhadap aset tanah dan bangunan seperti apa yang disampaikan oleh BPN.
2. Melaksanakan evaluasi mengenai metode mediasi yang digunakan.
3. Rumah adalah kebutuhan dasar. Dimana, instansi lain harus terlibat dalam pemenuhannya.
4. Semua pihak harus patuh terhadap regulasi yang sudah disepakati.
5. Perlu adanya lembaga khusus yang melaksanakan pengamanan aset negara.
(Penrem 061/Sk)

Penganiayaan Istri Wartawan Akhirnya Tersangka Disidangkan Bosok Rabu

BIREUEN – Akhirnya, Warga Desa Cot Rambat, Gandapura, Kabupaten Bireuen, Mahyu Danil (36) alias Wahyu Batee Kureung, yang menjadi terdakwa dalam kasus pemukulan terhadap, Fathiah, yang juga istri wartawan Atjeh.Net, Sulaiman Gandapura, akan menjalani persidangan perdana di Pengadilan Negeri Bireuen, Rabu (29/8).

Menurut Jaksa Siara Nedy SH kepada media ini mengatakan, Tersangka Mahyu Danil sudah mulai ditahan pihaknya, sejak Rabu (1/8) setelah berkasnya dinyatakan lengkap (P21).

Mahyu Danil menjadi tersangka karena telah melakukan penganiayaan terhadap korban, Fathiah, Warga Desa Cot Tube, Gandapura, Bireuen.

”Berkasnya sudah Dilimpahkan ke pengadilan dan Rabu ini, (29/8) akan menjalani sidang perdana, dan tersangka akan dijerat  dengan  pasal 351 (1) KUHP tentang penganiayaan,” ujarnya singkat singkat kepada media ini, Selasa (28/8/2018).

Sementara itu suami Korban, Sulaiman Gandapura lewat media ini, mengapresiasi gerak cepat jaksa yang segera melakukan penahanan terhadap tersangka yang melakukan penganiyaan kepada Istrinya itu. Ia mengaku sempat ketar ketir, sebelum akhirnya tersangka ditahan Jaksa Kejaksaan Negeri Bireuen.”Kami hanya menuntut keadilan, dan Jaksa memahami akan hal itu,” tutur Sulaiman.

Sulaiman Gandapura kembali mengisahkan tragedy yang menimpa keluarganya itu mengaku Mahyu sempat ditahan sekitar malam lebaran lalu. Ternyata terangka kembali dapat menghirup “udara segar”, menyusul Polsek Gandapura menangguhkan penahanan terhadap terdakwa. Kali ini, pengacara  Sayuti Abubakar, SH yang nota bene dikabarkan menjadi Bacaleg DPR-RI bertindak sebagai “Hero” untuk penangguhan Mahyu Danil lewat lobyingnya yang akhirnya Polsek Gandapura mengabulkan permohonan penangguhan itu.

Kasus pemukulan itu terjadi di Desa Cot Teube Kecamatan Gandapura Kabupaten Bireuen, 11 Mei 2018, yang dilakukan tersangka,  Mahyu Dani yang akrab disapa Mahyu Batee Kureung, warga Desa Cot Rambat, Kecamatan Gandapura. Korbannya, Fathiah, warga Desa Cot Tube, kecamatan yang sama dengan tersangka,  yang korban juga istri wartawan online, Atjeh Net yang sehari-hari bertugas di Bireuen.

Penganiyaan itu, berawal dari gara-gara sepele, yang berakhir dengan penganiayaan berat. Korban dibal-bal habis-habisan, belum lagi dihajar dengan kayu balok, batu bata di punggung dan kepala korban, yang membuatnya tak berdaya melakukan perlawanan dengan lelaki yang dikenal dengan nama, Mahyu Batee Kureung, yang merupakan mantan Kombatan GAM, akhirnya Korban harus diopname dan dirawat intesif beberapa hari di rumah sakit Jeumpa. Hospital Bireuen, untuk memulihkan kesehatan, trauma dan chokya.(MS)

Kemenko Maritim gandeng Elex Media Komputindo Luncurkan Komik Literasi Kemaritiman

Maritim—Jakarta, Berbagai upaya dilakukan oleh Kemenko Bidang Kemaritiman (Kemenko Maritim) untuk terus membumikan pengetahuan kemaritiman kepada masyarakat.Kini,  bekerja sama dengan penerbit PT. Elex Media Computindo, Kemenko Maritim akan mengemas literasi kemaritiman dalam bentuk komik. Seri pertama  komik akan bertema jalan-jalan nusantara yang mengupas pariwisata nasional.

Kepada media usai menandatangani Perjanjian Kerja Sama dengan Direktur Percetakan dan Pendidikan PT Elex Media Computindo Wandi S. Brata, Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Alam dan Jasa Kemenko Bidang Kemaritiman Agung Kuswandono menyatakan harapannya agar komik ini dapat diterima publik. “Sebelumnya kami sudah punya kumpulan artikel ilmiah dari para pakar tentang isu-isu kemaritiman yang dihasilkan dari FGD, namun kami ingin isu dimengerti oleh publik yang lebih luas,”ujarnya di kantor Kemenko Bidang Kemaritiman, Jakarta, Senin (27-8-2018). 

Menambahkan, Sesmenko Bidang Kemaritiman Agus Purwoto yang melakukan penandatanganan MoU berharap agar kerja sama kedua belah pihak dapat membantu memberikan literasi yang mencerahkan bagi publik. “Sebelum kejadian gempa bumi di Lombok, pemerintah telah merencanakan untuk melaksanakan Sail Moyo Tambora agar masyarakat dapat mengetahui seluk beluk meletusnya Gunung Tambora yang pernah menggegerkan Eropa karena menyebabkan perubahan cuaca yang ekstrim,”contohnya. Sederhananya, lanjut dia, Kemenko Bidang Kemaritiman ingin memberikan pengertian yang mudah tentang dampak meletusnya gunung di wilayah Sumbawa pada tahun 1815 silam itu sekaligus memperkenalkan potensi wisata di kawasan tersebut.

PT Elex Media Computindo juga menggandeng tim _Si Juki_ yang merupakan kreator komik Si Juki yang terkenal di kalangan anak muda sekarang. “Kami menggunakan tokoh komik si Juki untuk menceritakan tentang hal-hal berkaitan dengan kemaritiman, salah satunya adalah wisata bahari,” tutur Direktur Percetakan dan Pendidikan PT Elex Media Computindo Wandi S. Brata pada kesempatan yang sama. 
Dia berharap tokoh Juki yang sudah terkenal lewat komik yang telah diterbitkan secara daring ( _online_) maupun luring ( _offline_) itu dapat lebih mengena di benak generasi milenial. 

Faza Ibnu Ubaidillah, kreator komik Si Juki yang juga hadir dalam kesempatan itu menyatakan bahwa konten kemaritiman akan dia buat dalam konsep cerita fiksi. “Saya akan buat Si Juki Seri Jalan-Jalan Nusantara,”bebernya. Dengan konsep tersebut, dia ingin agar anak muda dapat memahami dengan mudah tentang apa yang telah dilakukan pemerintah untuk membangun sektor pariwisata maupun infrastruktur dengan cara yang sederhana. “Targetnya, tahun ini buku sudah dapat diluncurkan,” kata pria bertopi ini. 

Lebih jauh, Deputi Agung mengatakan bahwa langkah pertama, tim Si Juki akan diajak untuk berkunjung ke Labuan Bajo. “Kita ingin ada cerita khusus tentang destinasi prioritas di Indonesia,” lanjut dia. Ketika ditanya tentang target penjualan komik, Deputi ini menegaskan dirinya tidak menetapkan target tertentu. “Bagi kami yang utama adalah literasi untuk publik bukan sekadar seremoni kita telah mengeluarkan narasi mengenai kemaritiman,”pungkasnya. ***

TEPATI JANJI, DANSATGAS 323 KOSTRAD LENGKAPI MEJA KURSI SD DARURAT DI PERBATASAN

Written By Nusantara Bicara on 27 Agu 2018 | Agustus 27, 2018

Asiki, 27 Agustus 2018, Kunjungan perdana Komandan Satgas Pamtas RI-PNG Yonif Raider 323/BP Kostrad Letkol Inf Agust Jovan Latuconsina, M. Si. (Han) beberapa bulan lalu di SD Persiapan Menewa Camp 60 Asiki Distrik Jair Bovendigoel, menyisakan 1 permintaan dari guru dan siswa. Setelah sebelumnya pada bulan Mei lalu Satgas 323 Kostrad memberikan sumbangan meja dan kursi untuk 1 kelas di sekolah tersebut, kali ini permintaan untuk melengkapi meja dan kursi untuk 1 kelas lagi dapat diwujudkan.

 Hal ini pun disambut gembira oleh para siswa dan guru yang ada di SD Persiapan Menewa. Seperti dilaporkan oleh Danpos KM 53 Letda Inf Ari Surahman yang sehari-hari membina kegiatan di Camp 60, sebelumnya sekolah ini belum memiliki meja dan kursi untuk kegiatan belajar mengajar. Ketika dilaporkan tentang masalah tersebut, Dansatgas memerintahkan jajarannya untuk menyiapkan 10 set meja dan kursi untuk mengisi ruangan kelas.

Pada kunjungan pertamanya, Dansatgas menerima masukan saran dari perwakilan siswa dan guru untuk melengkapi meja dan kursi yang belum tersedia. Letkol Jovan akrab disapa pun berjanji untuk melengkapinya sebelum kembali ke satuannya nanti.

Dalam kunjungan keduanya (27/08/2018) Dansatgas didampingi perwira staf jajarannya membawa 10 buah meja dan 20 buah kursi untuk melengkapi 1 ruangan kelas yang ada. Selain itu, Dansatgas secara simbolis juga menyerahkan 1 buah papan pengumuman (mading) hasil karya anggota Pos KM 53 kepada Kepala Sekolah SD Persiapan Menewa Bapak Yohanes Kaibu.

Yohanes pun menyambut gembira pemberian tersebut bahkan sampai meneteskan air mata. Ia mengucapkan terimakasih banyak atas perhatian dari Anggota Satgas Yonif Raider 323/BP Kostrad. "Saya pribadi sangat haru, bangga, dan senang mendapat suatu kehormatan dan perhatian dari bapak-bapak Kostrad, baru Buaya Putih yang memberikan perhatian sebesar ini", ujarnya sambil meneteskan air mata.

Marcelina salah seorang siswa juga menuturkan, "abang-abang Kostrad sangat perhatian, setiap hari mereka membantu bapak guru mengajar di sekolah ini". Mulut polos Marcelina juga mengucapkan doa "semoga Tuhan membalas semua budi baik dan menjaga abang-abang Kostrad dimana pun berada".

Paket Sembako Untuk Mama-mama di Kampung Mulyambut Distrik Mulia


NUBIC,.PAPUA,.Dalam rangka meningkatkan kemanunggalan TNI/Polri bersama Rakyat, Kodim 1714/Puncak Jaya turut serta membagikan paket sembako kepada mama mama di Kampung Mulyambut Distrik Mulia Kab Puncak Jaya pada, Minggu (26/08/2018).

Bantuan diberikan kepada mama mama istri dari siswa sekolah alkitab yang menempuh pendidikan selama 4 tahun disekolah Alkitab di Distrik Mulia, berupa 200 paket sembako untuk membantu keperluan hidup sehari hari.

“Semua umat Tuhan agar selalu bersyukur dengan apa yang Tuhan berikan kepada setiap umatnya, dan setiap umat harus lebih dekat antar sesama manusia agar terjalin keharmonisan dalam hidup bermasyarakat”, ungkap Kolonel Inf Sugiyono selaku peninjau dari Komando atas yang hadir pada acara.

Pembagian sembako ini merupakan salah satu wujud pengabdian TNI/Polri kepada masyarakat di sekitar Kodim 1714/Puncak Jaya sekaligus bentuk kepedulian dan semangat berbagi bersama masyarakat di Kampung Mulyambut Distrik Mulia Kab Puncak Jaya.

Kegiatan dilaksanakan sebagai tali asih kepada masyarakat di wilayah Kodim 1714/Puncak Jaya serta bentuk kebersamaan Aparat TNI/Polri dalam menjaga kesinambungan hubungan yang selama ini terjalin dengan baik sehingga dapat meningkatkan kemanunggalan TNI/Polri dan Rakyat.
Ibu wonda salah satu warga menyampaikan, ‘’Terima kasih kepada bapak TNI/Polri, serta mengharapkan jalinan silaturhami antara TNI/Polri dan masyarakat di kampung Mulyambut terus terjalin sehingga menumbuhkan rasa kebersamaan ”

“Kegiatan ini terlaksana berkat kepedulian TNI/Polri, aparatur pemerintah daerah setempat dalam menjaga kententraman dan kedamaian di wilayah Puncak Jaya”, ucap Dandim 1714/PJ Letkol Inf Akmil Darmawi.

Prajurit TNI AD Meraih Emas Cabang Karate Asian Games 2018

Surabaya,- Tak sia-sia selama mengikuti latihan. Ternyata, atlet binaan Forki, lulusan Bintara Prajurit Karier tahun 2016, asal Surabaya, Serda Rifki Ardiansyah berhasil menyumbangkan satu medali emas dalam ajang Karate Asian Games 2018 yang berlangsung di Plenary Hall Jakarta Convention Center, Jakarta. Minggu, 26 Agustus 2018.

Rifki Ardiansyah, merupakan Putra dari pasangan Bapak Surya dan Ibu Dwi yang tinggal di Jalan Simo Rukun, Surabaya. Rifki, yang sehari-hari menjabat sebagai Babanmin 2 Pokbanmin Jasdam V/Brawijaya itu, berhasil dinyatakan sebagai pemenang kejuaraan karate Asian Games setelah dirinya berhasil mengalahkan atlet karate asal Iran, Amir Mahdi Zadeh, dalam kelas kumite 60 kg dengan torehan skor 9-7 pada laga final.

Sebelum memasuki laga final, Rifki yang dulunya menempuh pendidikan Bintara tahun 2016 lalu itu, telah berhasil mengalahkan Selvam Prem Kumar, atlet karate asal negeri Jiran, Malaysia, di kelas 60 Kg Putra.

Sementara itu, sehubungan dengan prestasi yang berhasil diraih oleh prajurit Kodam V/Brawijaya tersebut, Panglima Kodam (Pangdam) V/Brawijaya, Mayjen TNI Arif Rahman, M. A, menuturkan jika keberhasilan yang di dapat oleh Rifki, merupakan suatu kebanggaan tersendiri bagi Kodam V/Brawijaya dalam menjunjung tinggi nama baik Indonesia dalam dunia olahraga.

Nantinya, kata almameter Akmil tahun 1988 ini, Kodam V/Brawijaya akan melakukan tradisi penyambutan dan pemberian penghargaan terhadap prajurit yang telah berhasil menyumbangkan medali emas dalam event Asian Games tersebut.

“Nanti kita rencanakan ada prosesi penyambutan dan pemberian penghargaan terhadap Serda Rifki,” ujar Pangdam.

Kendati demikian, kata Pangdam, atas keberhasilan yang diraih oleh Rifki tersebut, hendaknya dijadikan suatu motivasi untuk terus meningkatkan latihan. Bahkan, kata Mayjen Arif, keahlian yang dimiliki oleh Rifki, hendaknya dapat ditularkan ke rekan maupun prajurit lainnya. “Mudah-mudahan, dia (Rifki) bisa menyalurkan bakat dan kemampuan ke rekan-rekan lainnya,” pintanya.

Perlu diketahui, Serda Rifki Ardiansyah, dulunya pernah meraih Medali Perunggu di Sea Games 2018 dan Emas dari kelas Kumite 55 Kg dalam Kejurnas Karate Piala Panglima TNI tahun 2017 lalu.
Ternyata, tidak hanya Serda Rifki Ardiansyah saja yang ditunjuk sebagai atlet dalam ajang Asian Games tahun ini. Dalam kejuaraan itu, juga muncul nama Sertu Atjong. Atjong, merupakan salah satu atlet lari, yang juga sebagai prajurit Kodam V/Brawijaya.

Dalam kesehariannya, Atjong aktif sebagai prajurit Yonif 521/ DY yang bermarkas di Kediri, Jawa Timur. Rencananya, Sertu Atjong akan mengikuti kejuaraan lari halang rintang 3.000 meter Asian Games, yang akan berlangsung esok, Senin, 27 Agustus 2018.

Sehubungan dengan hal itu, Mayjen Arif memohon doa restu kepada seluruh masyarakat, untuk terus memberikan doa dan dukungan terhadap para atlet Indonesia yang ditunjuk untuk mengikuti ajang Asian Games tahun ini. “Saya mohon doa restunya kepada masyarakat. Mudah-mudahan, semua atlet kita bisa mengharumkan dan menjunjung tinggi nama Indonesia di kancah olahraga,” pintanya.
 
Copyright © 2018 - All Rights Reserved
Created by Nusantara Bicara